Semua tulisanku ada disini

NYEPI itu Bali Punya

Tanggal 05 Maret 2011 kemarin, umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1933. Kalian tau Nyepi Itu apa dan bagaimana? (search di google ya! hehe), Ini sedikit tentang Nyepi, dapatnya juga dari google...maunya sih aku edit NANTINYA, apa dan bagaimana itu Nyepi menurut pandangan mataku sendiri, akan aku ambil dari pengalamanku sendiri (sekarang lagi males nih)... sekarang baca ini aja dulu ya, ok

Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan / kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktifitas seperti biasa karena semua kegiatan ditiadakan, tidak ada cahaya, artinya Bali gelap gulita saat Nyepi!

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Buwana Alit (alam manusia / microcosmos) dan Buwana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali. Rangkaian acara tersebut berupa Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis, Mecaru yang diikuti juga upacara pengerupukan, yaitu menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Khusus di daerah Bali dan Lombok, pengrupukan biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh.


Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan biasanya dalam wujud Raksasa. Selain wujud raksasa, Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka, seperti: naga, gajah, garuda, widyadari, bahkan dewa. Ogoh-ogoh ini yang merupakan perwujudan Buta Kala diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

SeTuSeCe |||||blog Dek Aha sejak 2010||||| TemplateismMyBloggerLab

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.